![]() |
Tradisi Rabu Pungkasan |
Setiap Jum'at kliwon biasanya bisa dipastikan banyak warga memadati sumur bertuah di lingkungan Masjid Jami' Wonoyoso Kecamatan Buaran Kabupaten Pekalongan . Bahkan warga yang datang bukan hanya dari Pekalongan saja , namun juga dari luar daerah , seperti Pemalang , Batang dan sebagainya . Mereka mempercayai bahwa air sumur itu mempunyai khasiat untuk mengobati berbagai macam penyakit , memperlancar rizqi , dan mempercepat untuk mendapatkan jodoh .
Pernah juga ada cerita , seorang mahasiswi yang sangat sulit mendapatkan jodoh , mencoba berikhtiar mandi di sumur Masjid Jami' Wonoyoso tersebut . Tidak disangka , dengan izin Allah SWT , selang tiga hari kemudian ada seorang laki-laki yang melamar mahasiswi tersebut untuk dipinang (dinikahi) .
Dulu biasanya orang yang ingin mandi di sumur masjid jami' , sudah bisa datang sejak pukul tiga pagi . Tetapi , setelah dirasa mengganggu ketenangan warga sekitar Masjid , akhirnya ditentukan untuk di buka jam lima pagi atau setelah selesai sholat subuh . Ini dilakukan agar kondisi tetap mashlahah dan tidak mengganggu warga sekitar .
Peninggalan Wali
Sumur kramat di komplek Masjid Jami' Wonoyoso , merupakan peninggalan wali yang selama ini dipercaya memiliki banyak khasiat .
Masjid Jami' Wonoyoso termasuk masjid tertua setelah Sapuro dan Banyurip . Di Masjid Wonoyoso , terdapat dua sumur yang berada di sebelah selatan dan utara, yang masing-masing sumur tersebut memiliki sejarah . Konon katanya , sumur yang berada disebelah selatan (yang biasa untuk mandi pada hari Jum'at Kliwon) masih ada hubungannya dengan Mbah Wali Mayong yang merupakan murid dari Pangeran Diponegoro . Sedangkan sumur di sebelah utara, dibangun oleh orang china yang kebetulan singgah di desa Wonoyoso. Jadi umur sumur keramat di masjid itu sudah sangat tua . Karena keadaannya yang sudah tua dan lapuk , pada sekitar tahun 60-an , sumur yang ada di sebelah selatan pernah ambles , tetapi dapat diperbaiki kembali oleh warga , sehingga keramat sumur Masjid Jami' Wonoyoso sebagai peninggalan sejarah , sampai sekarang masih tetap ada .
Sumur "berkat" tersebut dibangun para ulama' sebagai wujud pengabdian kepada masyarakat umum yang membutuhkan air untuk banyak keperluan , seperti membantu masyarakat saat musim kemarau tiba . Karena , meskipun musim kemarau panjang , sumur tersebut tidak pernah kekeringan . Air sumur itu , juga biasa dikenal oleh warga sekitar dengan nama air "Jan-jan" , karena memiliki beberapa khasiat yang mirip dengan air zam-zam di Makkah al-Mukarromah .
Sumur keramat Masjid Jami' Wonoyoso , dikunjungi masyarakat tidak hanya pada hari Jum'at Kliwon saja . Namun juga ramai dikunjungi , setiap akhir bulan shofar dan rabu pungkasan. Meskipun sebenarnya itu adalah tradisi .
Sumber KH. Ahmad Baghowi
( Dimuat di Buletin ATSAR MAS Simbangkulon edisi 020/2011 )
No comments:
Post a Comment